Selasa, 20 Maret 2012

Asal Usul Kosa Kata


ASAL-USUL KOSA KATA
Oleh: Ade Kurnia

  
Tulisan singkat ini didasari dengan rasa penasaran penulis karena tergelitik oleh asal-usul atau latar belakang di balik sesuatu hal/fenomena. Ya, selalu ada rasa penasaran akan fakta di balik sesuatu yang masih belum terkuak ceritanya atau minimal belum diketahui secara umum. Misalnya “Kuningan” yang menjadi nama kabupaten konon karena pada zaman dulu di daerah ini banyak menggunakan benda-benda berbahan logam kuningan (campuran timah, perak dan perunggu) (Dr. Edi S. Ekadjati, 2003:21). Mari kita cari tahu yang lainnya!
1.           Yang pertama adalah kata dalam bahasa Inggris JUDAS yang artinya PENGKHIANAT (Laila Saniyah, 2005:151). Menurut dugaan penulis kata JUDAS tersebut berasal dari sejarah nabi Isa Almasih. Ketika itu nabi Isa dikejar-kejar tentara pagan Romawi untuk disalib. Persembunyian nabi Isa dibocorkan oleh muridnya yang berkhianat bernama JUDAS ISKARIOS. Akhirnya dari nama  Judas tersebut dipakai dalam bahasa Inggris yang artinya pengkhianat.
2.           Yang kedua yaitu kata BEL (lonceng). Bel berasal dari kata dalam bahasa Anglo-Saxon BELLAN yang arti­nya berteriak, asal-usulnya di zaman perunggu (6500-3000 SM). Bermula dari sekadar me­rangkaikan sejumlah lempeng­an yang bila diguncangkan akan bergeme­rincing, lalu dimo­difikasi menjadi cangkir terbalik yang di dalamnya diikatkan se­butir kerikil, lahir­lah lonceng pri­mitif. Lambat laun, istilah BELL (artinya lonceng) pun menjadi salah satu kosakata dalam bahasa Indonesia, yaitu bel (lonceng).
3.           Yang ketiga yaitu kata tekstil. Tekstil berasal dari bahasa Latin TEXTILIS atau bahasa Prancis TEXERE yang artinya menenun. Kata tersebut diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia yang berarti barang tenun atau bahan pakaian.
4.           Istilah TOBAGO yang semula nama sejenis pipa rokok masyarakat Indian di Karibia terpeleset menjadi TO­BACCO atau tembakau dalam bahasa kita. Sedangkan sigaret bisa jadi berasal dari istilah In­dian Maya SIK’AR yang artinya merokok. Suku ini diketahui sudah merokok pada tahun 600-1.000. Ini berdasar peninggalan berupa bejana tanah liat dari sebe­lum abad XI di Uaxactun, Guatemala. Di permuka­annya ada gambar orang Indian Maya mero­kok lintingan daun temba­kau.
5.           Nama hari MINGGU diambil dari nama pendeta Kristen yang bernama SANTO DOMINGGUES. Sedangkan SUNDAY (SUN = Matahari, Day = Hari) berarti Hari Matahari karena memang kepercayaan tradisional Eropa dahulu menyediakan hari Minggu untuk memuja matahari. Sabtu diambil dari nama Sabat, hari yang khusus sebagai waktu untuk beribadah orang Yahudi.
6.           MONDAY, diilhami oleh kepercayaan kepada dewa bulan pada masa lampau. Seperti halnya matahari, bulan pun memiliki hari yang diperuntukkan kepadanya dari para pemujanya, yaitu MONDAY (berasal dari kata  Moon + Day).
7.           Bedah CAESAR, dinamai demikian karena diilhami oleh operasi kelahiran kaisar Romawi yang termasyur, yaitu Julius Caesar.
8.           Siapa sangka istilah-istilah umum banyak berasal dari bahasa Cina banyak yang menyebar di masyarakat Indonesia. Ada loteng dari kata lou-ding di Minnanhua (Hokkian), atau ubin yang mirip youmian (baca yiubin). Begitu juga dengan kata cat, pengki (untuk menempatkan sampah secara sementara, sebelum dibuang/dibakar), kemucing atau kemoceng (artinya bulu-bulu, dari kata qimaojin),  empang (kolam ikan) berasal dari kata pang (bahasa Hokkian) yang artinya petak atau kotak. Pisau berasal dari bishou (istilah untuk alat pemotong sejak jaman pra-kekaisaran), capcai (dalam dialek Hokkian, cap artinya 10, cai artinya sayuran). Begitu juga istilah-istilah lain seperti cai atau ci (air, di Jawa Barat), kucai, lokio, lobak, pecai, caisin, kailan, buah lengkeng, seceng, goceng, dan lain-lain.
9.           Sudah umum dikenal mosque adalah berarti masjid dalam bahasa Inggris. Terlintaskah dalam benak Anda kata mosque hampir sama dengan mosquito (nyamuk)? Yup, Mosquito alias nyamuk sebenarnya berasal dari bahasa Spanyol. Pada saat Perang Salib terjadi, Raja Ferdinand berkata bahwa mereka akan berangkat dan membasmi orang-orang muslim yang mengganggu seperti nyamuk-nyamuk (like mosquitoes). Maka dimana lagi mereka dapat menemukan muslim dalam jumlah besar dan berkumpul untuk dibasmi jika bukan di Masjid? Maka sejak itulah, masjid dikenal dengan sebutan mosquealias tempat berkumpulnya nyamuk (mosquito) untuk dibasmi.

Bahan bacaan:
Majalah Elfata, Majalah Intisari, Majalah Suara Daerah, Sejarah Kuningan (Dr. Edi S. Ekadjati), dan pelbagai sumber.

1 komentar: